PENGUNAAN OBAT TRADISIONAL DI INDONESIA BERDASAR CARA PEMBUATANNYA SERTA JENIS KLAIM

       PENGGUNAAN OBAT TRADISIONAL DI INDONESIA 

 

Bangsa indonesia telah lama mengenal dan menggunakan tanaman berkhasiat obat sebagai salah satu upaya dalam menaggulangi masalah kesehatan.pengunaan tanaman herbal di indonesia sudah di kenal oleh masyarakat luas merupakan salah satu warisan dari nenek moyang kita sejak berabad-abad  yang lalu.

pengetahuan tentang tanaman obat ini berdasarkan pada pengalaman dan keterampilan secara turun temurun telah diwariskan dari satu generasi ke generasi yang berikutnya .

Berdasarkan cara pembuatannya   serta jenis klaim jamu dikelompokkan menjadi 3 bagian yaitu sebagai berikut jamu,obat herbal terstandar dan fitofarmaka

1 JAMU 

  

 Jamu merupakan bahan obat alam yang sediaannya masih berupa simplisia sederhana, seperti irisan rimpang, daun atau akar kering. Dalam satu produk jamu umumnys terdiri dari 5-10 macam atau lebi tanaman obat.jamu adalah obat tradisional yang keamanan an khasiatnya telah di buktikan dari pengalaman empiris secara turun temurun dari generasi ke generasi.

2 OBAT HERBAL TERSTANDART

   

Jamu dapat dinaikkan kelasnya menjadi herbal terstandar dengan syarat bentuk sdiaannya berupa ekstrak dengan bahan dan proses pembuatannya yang terstandarisasi. Di samping itu herbal terstandar harus melewati uji praklinis ( uji yang dilakukan pada hewan percobaan) seperti uji toksitas ( keamanan) ,kisaran dosis, farmakodinamik (kemanfaatan) dan teratogenik ( keamanan terhadap janin) untuk membuktikan klaim sebuah obat.

OHT terdiri dari bahan-bahan alam yang telah di standarisasi, seperti ekstrak yangtelah di uji mutunya dan di buat secara higenis.

3 FITOFARMAKA

         

 Fito farmaka adalah obat tradisional yang telah teruji khasiatnya  melaui uji praklinis (pada hewan percobaan) dan uji klinis (pada manusia), serta terbukti aman melalui toksisitas. sebua.herbal terstandar dapat dinaikkan kelasnya menjadi fitofarmaka setelah melalui uji klinis pada manusia. Bahan baku yang digunakan dalam pebuatan produk fitofarmaka harus sudah distandarisasi  , diproduksi secara higenis , bermutu dan sesuai dengan standar yang telah di tetapakan